1. EXPRESSING REQUEST
a) Ilvia : There is a West life show in Senayan. Will you go
to see it, Mum?
Mummy : I am afraid not. It will be very crowded. And it’s
dangerous for a young girl like you.
b) A : Oh, it is a beautiful flower! May I go to the garden, please?
B : Certainly but be careful! You mustn’t pick up any flowers or you
will be fined.
c) X : Din, would you take me to Matahari mall with your motorcycle?
Y : I’m sorry, um. I can’t. I’m busy finishing my school project.
It’s due to tomorrow.
d) Q : Can I help you, sir?
A : Would you bring me a bowl of soup, please?
Q : I’m sorry, sir. We don’t have it today.
2. EXPRESSING AN OFFERING
a. A : Would you like a heavy jacket?
B : Yes, please.
A : You can wear my brother’s leather jacket.
B : Thank you. It’s very kind of you.
3. EXPRESSINGA HOPE/DESIRE
a. A : My teacher asked my to act in the school play which will be held
next month.
B : that’s a good idea. I hope you’ll be successful.
b. A : Brian I am very excited. Next month I am going to Perth.
B : Really?
A : Yes, I’m going to attend an International boy-scout festival
there.
B : That’s wonderful. I hope you’ll have a lovely trip.
A: Thank you.
4. EXPRESSING AN APOLOGY
a. A : Your library card, please?
B : Oops, I’m sorry I forgot to bring it.
A : So, you can’t borrow this book.
5. EXPRESSING QUANTITIES AND FREQUENCY
a. A : Do you ever come to school late?
B : No, sir. I never come to school late.
A : That’s good. But how come?
B : Because I always go to school early.
b. A : What are you looking for?
B : Some food. I’m starving.
A : It’s in the fridge.
B : There is nothing left, Mom.
6. EXPRESSINGAN ADMIRATION
7. EXPRESSING A DISSAPPOINTMENT
8. EXPRESSING AN AGREEMENT AND DISAGREEMENT
9. EXPRESSING AN INVITATION
10. EXPRESSING A GRATITUDE
11. EXPRESSING INTRODUCTION
12. EXPRESSING SYMPATHY
13. EXPRESSING CERTAINTY AND UNCERTAINTY
14. EXPRESSING A WARNING
Rabu, 21 Oktober 2009
Bahasa Inggris di Sekolah Dasar Malaysia Akan Dicabut
Kuala Lumpur, (tvOne)
Pemerintah Malaysia kemungkinan besar akan menghapus kebijakan pemakaian Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dalam mata pelajaran ilmu pengetahuan alam dan matematika di sekolah dasar. Sedangkan untuk siswa tingkat lanjutan, bahasa Inggris tetap digunakan sebagai bahasa pengantar.
Seperti dikutip dari laman media informasi The Malaysian Insider, Senin 16 Maret 2009, Departemen Pendidikan Malaysia hari ini mengatakan bahwa usulan kebijakan itu akan diajukan ke Kabinet untuk segera disetujui agar kontroversi tidak berlarut-larut.
Kontroversi tentang kebijakan pemakaian Bahasa Inggris dalam mengajar matematika dan ilmu pengetahuan alam itu telah berlangsung selama beberapa bulan terakhir.
Namun apabila disetujui, maka bisa menimbulkan kontroversi lebih jauh lagi. Di bawah kebijakan baru, semua sekolah dasar nasional akan menggunakan Bahasa Melayu untuk mengajar matematika dan ilmu pengetahuan alam. Sedangkan sekolah pribumi, mata pelajaran dua mata pelajaran tersebut akan diajarkan dalam bahasa Mandarin atau Tamil.
Belum jelas bagaimana rencana Departemen Pendidikan untuk membantu siswa beradaptasi dengan perubahan saat melanjutkan ke sekolah lanjutan.
Sejauh ini, menurut statistik, sebagian besar siswa memilih menggunakan Bahasa Inggris dalam menjawab soal tes matematika dan ilmu pengetahuan alam. Para siswa memang dapat menggunakan Bahasa Inggris atau Bahasa Melayu dalam menjawab pertanyaan.
Pengajaran matematika dan ilmu pengetahuan alam dalam Bahasa Inggris diperkenalkan tahun 2003 saat masa pemerintahan Mahathir Mohamad. Bulan ini, data menunjukkan bahwa pengajaran menggunakan Bahasa Inggris tidak mempengaruhi prestasi siswa.
Pekan lalu, ribuan orang melakukan aksi turun ke jalan menentang kebijakan baru tersebut. Aksi tersebut berbuntut kerusuhan. Mulai dari orang tua siswa hingga pejabat pemerintah mendukung pemakaian Bahasa Inggris. Mahathir Mohamad mengatakan bahwa pendidikan bukan tentang mempopulerkan bahasa tertentu, tetapi tentang bagaimana mendapat pengetahuan dalam berbagai bidang.
Pemerintah Malaysia kemungkinan besar akan menghapus kebijakan pemakaian Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dalam mata pelajaran ilmu pengetahuan alam dan matematika di sekolah dasar. Sedangkan untuk siswa tingkat lanjutan, bahasa Inggris tetap digunakan sebagai bahasa pengantar.
Seperti dikutip dari laman media informasi The Malaysian Insider, Senin 16 Maret 2009, Departemen Pendidikan Malaysia hari ini mengatakan bahwa usulan kebijakan itu akan diajukan ke Kabinet untuk segera disetujui agar kontroversi tidak berlarut-larut.
Kontroversi tentang kebijakan pemakaian Bahasa Inggris dalam mengajar matematika dan ilmu pengetahuan alam itu telah berlangsung selama beberapa bulan terakhir.
Namun apabila disetujui, maka bisa menimbulkan kontroversi lebih jauh lagi. Di bawah kebijakan baru, semua sekolah dasar nasional akan menggunakan Bahasa Melayu untuk mengajar matematika dan ilmu pengetahuan alam. Sedangkan sekolah pribumi, mata pelajaran dua mata pelajaran tersebut akan diajarkan dalam bahasa Mandarin atau Tamil.
Belum jelas bagaimana rencana Departemen Pendidikan untuk membantu siswa beradaptasi dengan perubahan saat melanjutkan ke sekolah lanjutan.
Sejauh ini, menurut statistik, sebagian besar siswa memilih menggunakan Bahasa Inggris dalam menjawab soal tes matematika dan ilmu pengetahuan alam. Para siswa memang dapat menggunakan Bahasa Inggris atau Bahasa Melayu dalam menjawab pertanyaan.
Pengajaran matematika dan ilmu pengetahuan alam dalam Bahasa Inggris diperkenalkan tahun 2003 saat masa pemerintahan Mahathir Mohamad. Bulan ini, data menunjukkan bahwa pengajaran menggunakan Bahasa Inggris tidak mempengaruhi prestasi siswa.
Pekan lalu, ribuan orang melakukan aksi turun ke jalan menentang kebijakan baru tersebut. Aksi tersebut berbuntut kerusuhan. Mulai dari orang tua siswa hingga pejabat pemerintah mendukung pemakaian Bahasa Inggris. Mahathir Mohamad mengatakan bahwa pendidikan bukan tentang mempopulerkan bahasa tertentu, tetapi tentang bagaimana mendapat pengetahuan dalam berbagai bidang.
Langganan:
Postingan (Atom)
